Bersabarlahsayang, Maafkan Mereka, Jadilah anak yang setia, Untuk menjaga alam semesta, Kala kau beranjak dewasa. Jangan kau sesali, Aku tahu kau belum mengerti, Aku paham kau masih buta dan tuli, Namun inilah yang terjadi, Jadikan cobaan alam sebagai penyadar diri. Ketika Sungai Berang Setiap pagi kau mandi disana, Begitu pula sorenya, BukuRona Bahasa, Persembahan kepada Prof.Dr Aron Meko Mbete, Program Magister dan Doktor FIB- UNUD 2017 Ekokritik Sastrawan Bali Modern dalam Antologi Puisi Denpasar Lan Don Pasar I Gede Gita Purnama Arsa Putra gita_purnama@ Pengarang Sastra Bali dan Lingkungan Ekologi Karya sastra sebagai medan eksplorasi sastrawan adalah ruang yang baik untuk membaca kepekaan sekaligus Contohpuisi bahasa bali tema lingkungan. Untuk memudahkan anda mengetahui bagaimana isi puisi tentang alam, berikut ini adalah sederet contoh puisi tentang. Source: pt.scribd.com. Aku duduk dibawah lindungan pohon. Kumpulan puisi lingkungan ~ 500+ contoh puisi bergambar ini memberikan contoh sentuhan puitis pada pengalaman tentang lingkungan. 18 Kumpulan Cerpen Hilang, merupakan cerita pendek yang bernuansa alam gaib dan mistik. 19) Kumpulan Puisi Puputan Badung, tentang masalah kepahlawanan, merupakan kumpulan puisi dwi bahasa namun puisi yang berbeda bahasanya tidak mempunyai kaitan yang sama hanya isinya sama mengisahkan perjuangan Raja Badung sampai titik darah penghabisan. Kritikussastra Bali modern, Nyoman Darma Putra, mengungkapkan kegundahan sastrawan Bali menghadapi kenyataan sekitar, banyak yang dikembangkan menjadi karya fiksi dengan latar belakang konflik kasta dan adat. Darma mencatat, kegalauan itu sudah muncul sejak tahun 1926, tatkala majalah Surya Kanta yang terbit di Bali Utara memuat drama berjudul cara mengirim al fatihah untuk seseorang yang masih hidup. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 103622 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826937ad930ea8 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Jakarta - Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang disukai oleh banyak masyarakat. Ada berbagai macam tema puisi yang bisa dibawakan. Salah satunya puisi tentang lingkungan dan alam. Kita bisa menceritakan tentang keindahan alam seperti pegunungan, sungai, laut, pelangi, ataupun pantai dengan menggunakan kata-kata yang imajinatif. Pada umumnya, orang menggunakan puisi untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran ke dalam kalimat yang indah. Puisi sering kali membuat para penonton larut dalam suasana karena syair yang dibawakan menyentuh Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Selain itu, puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara detikers yang ingin membuat puisi tentang lingkungan tapi masih bingung, jangan khawatir. Dalam artikel ini detikBali akan memberikan 10 contoh puisi tentang lingkungan dan alam yang singkat dan bermakna. 1. Mentari PagiKarya Ayu AmandaCahaya masuk menyapa hangatCerah tapi tak menyengatMatahari mulai terangkatSendu yang tak merapatKicauan burung cantikMenjadi hiasan musikPagi ini terasa menarikTak inginku terusikLembaran baru 'kan dimulaiBerjalan elok gemulaiTak berharap terleraiKetabahan hati lagi ini terurai2. Pesan AlamKarya Haidi SBencana ini mengajarkan kitaBagaimana rasanya terpenjaraDi tempat yang disebut rumahYang perlahan membuatMungkin kita harus ingatSaat perilaku kita menjeratPenghuni laut udara dan daratAkal dan nurani nyatanya tak saling terikatTuhan melalui alam menyampaikan pesan penuh IlhamMembiarkannya geram sebab dosa tak terpendam3. Hutan KaretKarya Joko PinurboDaun-daun karet berserakanBerserakan di hamparan waktuSuara monyet di dahan-dahanSuara kalong menghalau petangDi pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatanBerloncatan di semak-semak rinduDan sebuah jalan melingkar-lingkarMembelit kenangan terjalSesaat sebelum surya berlalumasih kudengar suara bedug bertalu-taluContoh Puisi Tentang Lingkungan AlamBerikutnya merupakan contoh puisi tentang lingkungan alam. Simak contoh-contoh di bawah Sajak MatahariKarya RendraMatahari bangkit dari sanubarikuMenyentuh permukaan samudra rayaMatahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawalaWajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin!Kakimu terbenam di dalam lumpurKamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantaraTubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahariMata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar duniaMatahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang KrishnaIa menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia!5. Malam LautKarya Sudarto BachtiarKarena laut tak pernah takluk, lautlah akuKarena laut tak pernah dusta, lautlah akuTerlalu hampir tetapi terlalu sepiTertangkap sekali terlepas kembaliAh malam, gumpalan cahaya yang selalu berubah warnaBeginilah jika mimpi menimpa harapan banciTak kusangka serupa daraSehabis mencium bias menderaKarena laut tak pernah takluk, mereka tak tahu aku di manaKarena laut tak pernah dusta, ku tak tahu cintaku di manaTerlalu hampir tetapi terlalu sepiTertangkap sekali terlepas kembaliContoh Puisi Tentang Lingkungan HijauSelanjutnya adalah contoh puisi tentang lingkungan hijau dari sejumlah penyair Adakah Suara CemaraKarya Taufiq IsmailAdakah suara cemaraMendesing menderu padamuAdakah melintas sepintasGemersik daunan lepasDeretan bukit-bukit biruMenyeru lagu ituGugusan megaIalah hiasan kencanaAdakah suara cemaraMendesing menderu padamuAdakah lautan ladang jagungMengombakkan suara SiapakahKarya Acep Zamzam NoorSiapakah yang menyiramkan hijauKetika punuk bukit kembali bersemiSiapakah yang menumpahkan biruKetika ombak berkejaran dengan sunyiSiapakah yang menggambari langitDengan kuas sehalus awan pagiSiapakah yang mengukir udaraDengan pahat selentur jemariContoh Puisi Tentang Lingkungan HidupYang terakhir adalah deretan puisi tentang lingkungan hidup8. PendakianKarya Fadhal MSejauh mata memandangGunung kokoh abadi terpancangDiselimuti kerumunan awanIngin rasanya duduk dari ketinggianLewati hamparan hijau ladang ladangHilangkan semua kepenatan dalam kehidupanKaki yang terus melangkah akan rasa penasaranDan mata yang terus memandang ke depan9. Pancuran 7 AbadiKarya Dede Aditnya SaputraDesir angin sepoi menghembus perlahanBersama nyanyian burung di pucuk dahanAirmu menari-nari dalam nestapaMencairkan luka oleh karena cintaTercium bau yang harum menawanBau harum airmu memecahkan qalbu buanaTahukah kau akan qalbu buana itu?Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapaOh.. nirwana puncak Gunung SlametKaulah tempat kami mengingat Sang KuasaMelepaskan jiwa yang bermuram durjaDan merenungkan masa jayaSelain air terjunmu yang menawanTerdapat mata air panas yang bersahajaMembuat kita bersatu dengan malamApalagi malam Jumat orang JawaTeruslah abadi kau Pancuran ketujuhBersama ke enam Pancuran di bawah sanaPancarkan sinar keemasan dalam airmu!Untuk melupakan rasa sendu yang menggebu10. Indahnya Alam Negeri IniKarya Ronny MahariantoKicauan burung terdengar merduMenandakan adanya hari baruIndahnya alam ini membuatku terpakuSeperti dunia hanya untuk dirikuKupejamkan mataku sejenakKurentangkan tanganku sejenakSejuk, tenang, senang kurasakanMembuatku seperti melayang kegiranganWahai pencipta alamKekagumanku sulit untuk kupendamDari siang hingga malamPesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegununganTumbuhan yang menari-nari di pegununganBegitu indah rasanyaBak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurnaMembuat semua orang terpanaMembuat semua orang terkesimaTetapi, kita harus menjaganyaAgar keindahannya takkan pernah sirnaNah, itu dia 10 contoh puisi tentang lingkungan dan alam yang singkat namun bermakna. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang kesulitan dalam membuat puisi tentang lingkungan alam. Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] ilf/des Puisi Alam – Begitu banyak karya puisi mengenai umbul-umbul, tidak sekadar saja bakal dinikmati dan dikagumi lewat ucapan semata-mata. Bakal sosok-anak adam nan doyan bersabda-kata silam tulisan, alam pun bisa dijadikan syair. Baik itu ketakutan dengan alam itu koteng, maupun ketakutan saat bendera sedang marah. Berikut ini adalah puisi tunggul, baik tentang ketakjubannya maupun kengeriannya Tembang Tentang Alam Burit, Keindahan Yang Enggak Terganti Puisi Pataka Petang Yang Luhur Lukaku Diusap Si Bulan Potongan Indahnya Surga Nusantara Awan Kemana Perginya Alamku Nan Lestari Pantai Di Atas Angkasa luar Itu Keindahan Alamku, Alam Indonesia Inilah Lahan Airku Desaku Yang Permai Bulan Dan Matahari Alam, Itulah Namaku Indonesiaku, Tanah Airku Indonesiaku Pron bila Kau Kembali Menghijau Derai Cemara Udang Gangguan Telah Melandaku Kemana Perginya Dia Wahai Alam Lestari? Alam Negeri Ini Begitu Tinggal Indah Raksasa Yang Sangat Indah Dan Begitu Tenang Tangan-Tangan Nan Tak Bertanggung Jawab Alamku Menjadi Gersang Puisi Mengenai Keindahan Tunggul Puisi Pesona Bendera Bau kencur Sajak Melodi Senja Sajak Pantai Tembang Raksasa Bumi Pertiwi Tembang Kaulah Senjaku Puisi Akan halnya Alam nan Mengisi Damai Negeri Puisi Namai Aku Si Hijau Puisi Osean yang Indah Dan Lengang Tembang Alam yang Berdamai Puisi Petak Airku Syair Tentang Rasa dan Frasa Alamku Puisi Inilah Desaku Puisi Tentang Bendera Alam, yakni salah satu fenomena yang lewat luar seremonial sekali baik keindahannya atau kengeriannya momen dia madya marah. Lain sahaja bagi dinikmati saja, seseorang yang merasa takjub akan menuliskan ketakjuban mereka lega alam lewat puisi. Berikut ini merupakan tembang pataka yang sangat mengaras sekali bikin barang siapa nan membacanya Senja, Keindahan Nan Tidak Terganti Siang mulai menengok Rona langit kembali berubah menjadi jingga Ceceh-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga nan makin melebur di langit sana Barang siapa yang melihatnya, akan takjub dibuatnya Musim terus berlari Rona jingga pun terkikis secara perlahan Ilegal tiba membayangi sore Cak agar semacam itu, keanggunan senja enggak akan ada yang menggantikan Meski bawah tangan semakin pekat Syair Standard Burit Yang Sani Aku melihat cahaya keemasan yang timbul di batas cakrawala Mataku terbelalak saat mengawasi keelokannya Keelokan dari cipta tangan sang Maha Kuasa Mentari mutakadim mempersiapkan diri untuk tergenang Menjemput mesra heningnya malam yang tenang Serta minum cahayanya dalam-n domestik Dan menyempurnakan keindahannya Lembayung nampak indah dengan warna kuningnya Gradasi nan dibuatnya sama dengan lukisan dari tangan perupa ulung Di sudut-sudut langit sana lah Hiasan terbesar yang pernah tercipta di sepanjang zaman Lukaku Diusap Sang Bulan Aku mematamatai senyuman manis sang bulan seakan-akan menyapaku Senyumannya terlihat adv amat indah takhlik hatiku serasa mekar Aku pun terdiam Memandang indah si bulan yang tidak perantaraan jemu Sinarnya seakan-akan menghalau gelap malam ini Kunikmati cahayanya menghangatkan tubuh dan malamku Serta hati ini terasa bahagia karena ia mencahayai malam ini Bulan, kenapa kau memandangku seperti itu? Membuatku tidak mencerna dibuatnya Bahwa setiap keindahan tidak harus senantiasa didekati Bahwa keindahan lain harus senantiasa dimiliki Tetapi sahaja sekedar untuk dipandang dan dikagumi pecah kejauhan Potongan Indahnya Suraloka Nusantara Masih dalam renungan sisa-sisa subuh Repetan burung sekali lagi masih terdengar merdu Menyanyikan celoteh sendu mengenai indahnya pataka pagi ini Disana, hamparan suwargaloka terbantah sangat luhur Melukiskan keindahan yang tiada pasangan Langit pun terlukis indah dengan warna biru Diiringi dengan arakan awan yang disapu oleh si kilangangin kincir Antah-padi tunduk bersahaja Terhampar di atas hamparan kuningnya pan-ji-panji persawahan Gagahnya gunung terlihat menjulang ke langit Serta deretan pepohonan yang hijau berbaris menanti si syamsu Itulah Indonesiaku Sebagian potongan taman firdaus nan Sang pencipta kirimkan Itulah Indonesiaku Indahnya ciptaan tangan Sang pencipta digoreskan Itulah Indonesiaku Hamparannya yang menalamkan negeri tercinta Itulah Indonesiaku Lahan kebesarhatian sebatas arwah memisahkan Baca Juga Puisi Pendidikan Awan Akulah yang senantiasa bertebaran di angkasa Bercelup putih, kelabu, dan kadang-kadang hitam Warna-corak nan membuat menawan Bentukku yang bergelombang, berombak-ombak seperti air di laut lepas Tebal hanya sangat indah Lebih lagi bagaskara pun setakat lain terlihat Dan adakalanya indahnya pelangi juga terlihat tidak konseptual Sebab sang selimut yang menutupinya Jauh di atas sana Mengerudungi luasnya jagat raya Ukuran yang baplang tipis Silih beredar dimana-mana Sani yang kami ciptakan bukanlah buatan semata Lumat serta tertentang menjebloskan Indahnya yang tak dapat dielakkan Itulah aku, awan Kemana Perginya Alamku Nan Lestari Sering aku melihat hamparan hijau sawah yang berbumbungkan birunya langit, namun itu dulu Sisi kiri dan kanan sawah menghampar, namun itu terlampau Di antara gunung-gunung surya berbunga kelihatan malu-malu, namun itu dulu Sekarang? Kemanakah mereka? Salutan kapling senantiasa becek dan berwarna coklat setiap hujan reda Tanahku sekarang menjadi tepung Tak ku temukan juga sawah-sawah yang membentang Burung-burung pun kehabisan rumahnya Mahoni dan jati ditebang tanpa sisa Cemara-cemara tak sehijau zaman kuno Sekarang yang cak semau adalah longsor dan air ampuh Linu dan tsunami Kekeringan yang terjadi tiada henti Oh alamku yang lestari, kemanakah kamu pergi? Pantai Ketika di tepi pantai Kucoba mengejam mata Mengecualikan semua penat dan beban yang kurasa Tergeletak di hamparan luasnya batu halus Serta dihiasi dengan buntelan-sampul kerang yang luhur Gulungan ombak yang dupak pasir sangat rupawan dilihat Nelayan yang menjala ikan, menambah indah pemandangan pesisir kala itu Di Atas Bentangan Langit Itu Di atas bentangan langit yang semu itu Kemarau bersemi nomplok kepadaku Nyuruk tumbuh perlahan dan berhembus teramat tangga Ia pun menyapu lautan Mengekal bongkahan tanah Serta menyapu hutan Kemarau itu datang kepadaku Dari Sang pencipta nan senantiasa diam minus perkenalan awal Terbit tangan-Nya nan tidak pernah menyapa Dan dari Dia yang senyap tak bertukar Keindahan Alamku, Alam Indonesia Tatkala aku mengungkapkan mata Bukan sepenuhnya aku berkeyakinan Ku tebak aku masih bermimpi Semata-mata nyatanya, aku masih sadar bahwa keayuan yang kulihat memang nyata adanya Sungguh indah kepulauanku yang suatu ini Dimana pulau-pulau yang lainnya saling berjajar Dan takhlik gugusan pulau nan indah Semenjak ujung timur sampai ujung barat, ku lihat gunung-gunung berjejer Luasnya samudra kembali ikut membentang Airnya yang biru diisi dengan warna-warni makhluk yang Tuhan ciptaka Bangganya aku menjadi anak Indonesia Anak watan nan aku cinta Inilah Petak Airku Di tepi pantai angin berdesir Kemarahan merdu suara miring penis terdengar silih bersahutan Suket-jukut dibasahi oleh embun pagi Inilah tanah airku Hijaunya hamparan sawah Tingginya bukit yang menjulang Serta rakyatnya yang aman dan makmur Inilah tanah airku Jagalah dan rawatlah sira sayang Karena di sana lah aku dilahirkan serta dibesarkan Dan di sana pula lah aku akan menudungi alat penglihatan Oh tanah airku, itulah Indonesia Desaku Yang Permai Hamparan sawah mulai masak Surya disambut oleh sang pagi Sahutan ayam ubah berkokok Para petani sekali lagi sudah bersiap untuk pergi ke sawah Padi-pari nan berwarna bau kencur Sudah siap bagi dipanen Para orang tani pun hatinya bersuka ria Mereka berombongan memotong padi Gemercik air di sungai Terlihat sangat bening Bak sebuah zamrud khatulistiwa Itulah alamku, desa yang permai. Bulan Dan Matahari Detik siang hari Aku senantiasa teringat lega matahari Namun pada saat malam tiba Aku senantiasa teringat pada sang rembulan Diantara keduanya silih melengkapi antara ke dua hari tersebut Matahari tidak perkariban penat menyinari Ia senantiasa membiaskan cahayanya saat siang tiba Sedangkan sang rembulan senantiasa mencahayai lilin lebah-lilin lebah panjangku Oh wulan Oh rawi Umbul-umbul, Itulah Namaku Alam, itulah namaku Aku merupakan tempat tinggal bagi hewan dan tumbuhan Lakukan semua hewan, aku merupakan apartemen dan tempat mereka tumbuh menjadi samudra Berkembang biak, serta tempat untuk mencari makan bakal mereka Bukan hanya hewan semata-mata, tumbuhan juga merasakan yang sama Bagiku koteng, tumbuhan merupakan perhiasan Sementara itu sato merupakan peliharaan Kesejukan senantiasa ku serah sreg mereka serta bagi warga bumi nan lainnya Aku pun memberikan oksigen puas semua hamba allah Tak lalai ku berikan juga sumur daya plong mereka Memberikan energi, kekuatan, perhiasan, serta apa yang mereka butuhkan merupakan tugasku Namun itu suntuk, saat dimana bumi masih stabil keadaannya Momen dunia tidak dipenuhi oleh orang-orang nan serakah akan sesuatu Serta detik eksploitasi sumber siasat nan ku miliki digunakan sesuai dengan kebutuhan saja Namun sekarang, ceritanya telah farik Para cucu adam saja memfokuskan kehidupannya sendiri Mereka enggak pernah memikirkan tentangku Keserakahan membuat mereka ingin memiliki yang lebih Ketamakan, kerakusan, serta pemborosan insan-manusia nan tak bertanggung jawab Telah membawaku plong kerusakan Lihatlah, apa yang sudah mereka lakukan terhadapku Setelah segala yang aku berikan pada mereka, mereka malah membalas dengan merusakku sonder henti Mereka menebang pohon-pohonku Mereka memberikan pencemaran kepadaku Memburu hewan-satwa yang telah ku besarkan Mereka destruktif ozonku dengan zat-zat asing nan tak pernah ku kenal sebelumnya Hatiku sangat perih Apakah hati mereka tidak koalisi ingat Apakah hati mereka tak susunan iba Sungguh hatiku lampau miris sekali, oh alam Indonesiaku, Petak Airku Pesonanya nan indah, itulah Indonesiaku Membuat bumi terpesona akan kehindahannya Budayanya yang berbagai rupa Musiknya yang beragam Disko serta bahasanya pun majemuk Itulah tanah airku Hutannya yang tumbuh asri Pegunungan yang menjulang hijau Lautannya nan sensasional terhampar Serta semua mal alamnya mengisi indahnya nusantara Tetaplah beliau terasuh serta lestari Kewedanan yang terkenal dengan sejuta simponi Dahulu indah negeriku ini Oh Indonesia Kau lah negara nan lalu indah, persil airku Baca Juga Puisi Guru Indonesiaku Kapan Kau Pula Menghijau Aku senantiasa menanti secercah harapan Melihat Indonesiaku tumbuh yunior Cak agar beliau semakin lanjut usia Oh Indonesiaku Aku melihatmu semakin memutih Yang buyar dengan dentuman-dentuman inndustri Sira pun tampak semakin meredup Oh Indonesiaku Kapankah kau akan kembali menghijau Dengan anginnya yang sepoi-sepoi Aku ingin menghabiskan sisa-sempelah umurku Tuk menyibuk kau tersenyum lagi Derai Cemara Udang Disela-pelana gerimis, angin pantai berhembus Sejenak, aku sekali lagi mengadem di bawah pohon cemara udang Aku pula mulai lenyap ke jihat gubuk bambu yang reot Gubuk yang tanpa tarup kaya di tepi urut-urutan itu Sreg petang ini Tiada pula yang romantis ataupun tiada juga nan boleh membiuskan angan ke dalam khayal-kayalku yang membeku Karena pesisir ini telah sirep Tetapi suka-suka derai eru udang tetapi Dengan rintik gerimisnya nan enggak kunjung reda Rayuan Telah Melandaku Berpokok suara gemuruh serta iringan tepung gedung nan drop itu Palagan dimana aku tinggal terlindas habis Ratusan rumah dan mal serta nyawa-spirit yang tak berdosa musnah Kau sudah memakan ulam sangat, dan aku kehilangan segalanya Semua mata dunia tergegau mengatak heran Karena kejadiannya yang dahulu dahsyat Heterogen pertolongan dan bantuan terus mengalir Dari mereka manusia nan berhati nurani Oh Tuhan, mengapa semua terjadi Mungkin kami telah banyak mengingkari Boleh jadi kami bersisa berbangga dengan riuk Oh Tuhan kami, ampunilah segala apa dosa Kemana Perginya Engkau Wahai Alam Lestari? Dulu aku comar melihat hamparan sawah yang hijau dan berbumbungkan langit yang biru Dan di perdua-tengahnya mengalir batang air yang jernih Matahari pun terbit sipu-malu diantara ardi-gunung Sahaja sekarang, kemana semuanya? Setiap habis hujan, lapisan tanah menjadi becek berwarna coklat Tanahku bukan berwarna abu seperti suntuk Sangat lama sekali kucari kapling becekku Doang sekarang, kemana semuanya? Hidup eru-cemara yang tinggi menjulang Panggung tinggal binatang-sato sintetis Tuhan Sekarang anda tak hijau dan teduh juga Teguh tinggi, hanya banyak jendela serta lampu-lampu busur Kenapa, kenapa semuanya dapat begitu? Banjir dimana-mana, longsor setiap saat Asap yang takhlik marah setangga bermunculan di sisi barat Padahal dulu pertiwi tidak serupa itu Ia belaka tersedu hanya tidak malu-malu Namun sekarang, saat ini ibu pertiwi sedih, menangis Ia menanggung pilu dan sambil terlatih Alam Negeri Ini Begitu Lalu Indah Terdengar sangat merdu kicauan zakar di pagi hari Merepresentasi perian baru telah berpalis Indahnya tunggul yang ku tatap ini membuat tertuju Perumpamaan dunia yang ku miliki seorang diri Aku pun memejamkan mata sejenak Lalu ku rentangkan tanganku sejenak Sejuk, antap, serta rasa demen yang ku rasakan Membuatku seakan-akan berpendar kegirangan Duhai nan takhlik liwa Aku rumit memendam kekagumanku Berusul mulai siang hingga malam Pesona yang kau lakukan tak korespondensi padam Desiran angin yang berirama dari pegunungan Serta tanaman-tumbuhannya nan goyang badan-nari Sangat indah ku lihat Indahnya bagaikan taman-yojana di surga Keayuan alam pun semakin teladan dibuatnya Menciptakan menjadikan siapa saja yang melihatnya akan terdorong dan terkesima Lautan Nan Sangat Indah Dan Begitu Tenang Ki akbar yang sangat indah dan serupa itu tenang Memperlihatkan lauk yang sedang bergurau satu sama tidak Dibalik kokohnya alai-belai karang Ditemani dengan tanaman laut yang berputar ke kiri dan kanan lalu indah Pemandangan itu, membuat terpesona bikin mereka yang melihatnya Ikan-ikan pun semakin berenang dengan nirmala Air laut pun sangat tenang serta tak berdelan Suasana lautannya lagi sangat nyaman dan hening Oh lautanku nan sangat tenang dan serupa itu indah Susur tangan Yang Enggak Bertanggung Jawab Segalanya hancur luluh lantah Perbuatan tercecer memang Sahaja balasannya sangat fatal, lewat lautan Kelihatannya sangat biasa namun lalu menenggelamkan Peledak yang dahulu afiat, kini menjadi capek Penis yang habis berdendang saat ini enggak terdengar lagi kicaunya Jago merah yang terus membara dari waktu ke waktu Seperti kelekati penghancur Membuat ribuan insan mengaku kesedihan yang teramat dalam Tangisan-tangis nan menyahat hati tanpa henti Kesengsaraan yang semakin bertubi-tubi Bagaikan bahara nan berada di atas gunung-gemunung menimbun padat Bagaikan hamparan padang rumput yang makmur dan hijau Sekarang telah berubah menjadi hitam dan tak terlihat Jernihnya air pun sudah bukan terlihat Berbagai macam habitat telah pergi mencari proteksi ke sana ke yuk Jangan pernah salahkan mereka Jikalau mereka mengancam warga dan memangsa hewan-hewan ternaknya Berbuat kerusakan dimana-mana kerjakan sekedar mencari bekas, berburu makan Karena kehidupannya telah direnggut makanya selusur yang tidak bertanggung jawab Alamku Menjadi Gersang Dulu aku dilahirkan di umbul-umbul yang permai Serta dibuai dengan rimbunan alamnya nan luhur Nan majuh mengingatkanku pada buaiannya ibu pertiwi Dengan senandung ribang dalam rangkulan alam Namun semua, kini sahaja pandangan Entah memencilkan ke mana serta menjadi apa saat ini Engkau hanya menjadi kenangan silamku Kini dia bagai ditelan maka itu rakusnya manusia Yang jauh mulai sejak rasa absolusi di internal hidupnya Kemana aka ku cari lagi? keindahan tunggul nan telah melahirkan dan membesarkanku Kemana sekali lagi aku harus menyabungkan semua ini? Agar dapat kembali ke kalimantang permaiku Semuanya sudah gersang dan tak tau lagi kapan menjadi indah begitu juga sedia kala Puisi Tentang Keindahan Standard Apakah anda sudah mencerna pengertian puisi yang sudah disampaikan di atas? Cak bagi lebih memahami, berikut adalah beberapa contoh puisi tentang alam Baca Juga Tembang Chairil Anwar Puisi Pesona Standard Hijau Terperosok pada hamparan baru Menggantung pada nuansa kolokan ilalang Tunggu! Akan ku seropot perlahan aroma jukut ini Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati Jauh di horizon kehijauan Dengan dasar coklat nan menyatu pada onderdil utama Berbasis kesuburan, nan terikat pada keindahan tanaman liar Tutur saja Bunga. Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih Sentuhan halus jemari mungil Siap memvideokan saat kemekarannya Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah cak bagi dikenang Bagaikan hal ciptaan Tuhan nan terindah Sajak Melodi Magrib Menampakkan diri bukanlah hal yang sulit Sore, tidak akan lalai dimana ia harus terlihat indah Jingga yang terlukis, tersambung kerumahtanggaan jiwa cintanya Sedetik, dua detik dia akan dibenci Cuma, kebenciannya selalu dirindukan Penikmat senja selalu menanti kehadirannya Nuansanya mendominasi Nabastala seantero jagat raya Puisi Pantai Ombak berjoget n domestik luasnya samudra Menepis rindu sreg bumi pertiwi Pohon menari bersama angin yang tertiup Belungsang duaja kian terdengar buas Kubiarkan ombak membelai Kaki-kakiku terkait lumat bersama batu halus kudrati Kerian itu mulai gelambir kalbu ku Jauh diufuk kebiruan hamparan laut dan langit Yang kini menjadi kiat primadona tiada sangkil Puisi Raksasa Bumi Pertiwi Terpasang luas umbul-umbul Negeriku Sajak ini.. ku berikan belalah untukmu Semilir kilangangin kincir dipesisir laut Menyadarkan keistimewaan sebuah keragaman Rimpuh.. kisahmu saat ini Nestapa yang lebih membuncah Siuman bahwa usiamu sekarang telah menua Tapi hasrat.. kau majuh di genggam Pohon, danau, laut mulai mengobarkan pabrik alam yang baru Memuati cinta puas pemerolehan nan jemah tak menjadi kekal Nabastala berujar. Bahwa manjapada ini akan menjadi manjapada yang kekal dan langgeng Dengan pancaran sani pesona sang Ilahi Syair Kaulah Senjaku Tersisip warna sreg nabastala Sepasang aksa tertuju pada titik itu Aku ! Aku yang belaka penikmat senjamu Apa daya ku yang burung laut sentimen akan kecantikan disaat bidikanmu terlihat indah Senja.. Jika kau cuma muncul sejumlah saat tetapi Meski kau juga belalah mendapat makian Tapi kau, tak afiliasi merasa trenyuh cak bagi besar perut hadir Warnamu memang menjadi bulan-bulanan Elokmu juga menjadi kegembiraan Tenangmu menjadikan kalbuku semakin damai Senja.. Tetaplah menjadi keindahan yang tiada kepam Menarilah, bersama kalam-ceceh nan datang Hiasi langin seantero jagat raya. Puisi Tentang Alam yang Mengisi Rukun Provinsi Indonesia ku… Damai buaian nada terdengar Ragam budaya Perbuatan bahasa Ragam musik dan tari Indonesia yang cantik memikat kalbu sang maha kuasa Hijaunya padang jukut Birunya lautan Menakdirkan kisah tanpa batas Ragam budaya.. Menyodorkan diversitas suku nan ada Ragam nada.. Memasrahkan ciri partikular plong setiap daerah Indonesia ku…. Terima kasih, kami ucapkan plong bumi pertiwi Yang telah mengisi penuh indahnya Nusantara Puisi Namai Aku Si Bau kencur Hai namaku Hijau Seseorang selalu memanggilku Hijau Sebab, aku selalu menyerahkan oksigen di pagi hari Bikin kesegaran oksigen insan Bahkan makhluk lagi bosor makan melindungiku Menjatah makan, untuk asupan kehidupanku Memberi pertolongan ketika aku membutuhkannya Maka, aku pula harus bersekutu dengan manusia Memasrahkan energi, kekuatan untuk mereka gunakan Sebab mereka telah melindungiku sebatas aku menjadi sumber hidup mereka Puisi Osean yang Indah Dan Tenang Angin pantai terseka oleh gerimis Menggarisbawahi rasa pada hentakan kisah Bendera Lereng bertangga, membawa nada lukisan munjung makna Warna baru, menghasilkan ladang yang siap panen Manusia nan melihatku karuan terpesona Dengan keindahan yang siap mengipuk kalbu Sewaktu aksa mulai terhipnotis Kesejukan air mulai membawa mendekati sisi kesenangan masa kecil Keindahan Dunia Aku siap mempertanggungkan hidup demi kebahagiaanmu Bertahan diri seperti dolok Demi melihat ciptaan Tuhan nan sungguh meriah Puisi Liwa nan Damai Bersiul menyerupai kalam yang pusing independen Menikmati rona cerah sreg nabastala Emir Bumi mulai menampakkan cahaya indah Menyinari bumi kala siang menerpa Sendiri ku menatap indahnya dunia Bersama lalang yang siap mengelus perian-tahun ku Kicauannya terdengar suntuk tajam Berjajar panah, bersama kawanan para awan berwarna masif Bimbing engkau, sahutku perlahan Menyibuk keayuan Bumi yang nampak habis-habisan Kesegaran standard yang masih steril Berkelim sayang mengenai kalimantang Puisi Tanah Airku Duduk terdiam menatap Daerah yang berharta akan makna Warna coklat dan hijau, memiliki arti kekuatan istimewa Seluruh elemen suporter menghadirkan rasa Watan nan semakin abadi Indonesiaku… Menjadi topik kebanggaan Negeri Menjadi salah suatu tokoh internal kekokohan Negara Menjadi Buya akan hal keanekaragaman Budaya Menjadi contoh Area yang damai dan sejahtera Berprinsip membangun Negeri Banggakah? Banggakah beliau berdiri di tanah air ini ? Banggakah engkau menyundak aroma frasa pada detak jantung negeri ? Tuturku berkata ā€œBerbanggaā€. Negeriku mengenai alamku. Yang menyadarkanku akan hal indahnya alam dari si maha agung Cintaku pada tunggul semakin lekat adanya bebauan khas penyejuk kalbu. Syair Tentang Rasa dan Frasa Alamku Berpangkal tesmak perkotaan yang hingar bingar Menurunkan radar pada puncak se antero jagat Tragis! Sorakku berdengung Menuai hasil buruk pasca- dijajah oleh penguasa tak bertuan Menangis! Liwa berangkat menangis Mengingat-ingat bumi yang semakin goyang Namun, laut menjawabnya Melangkaui ombak yang kian menandak Sani jikalau ku gabungkan bersama merah jingga magrib Tropisnya Wilayah, meminang aksa untuk berkunjung Detakmu kini. Membuatku semakin yakin Akan hal duaja yang menyeka ku bagi bersujud. Terima kasih Umbul-umbul Terima karunia Bumi Anda menjadi penguat semenjak kepentingan rasa, cak acap manusia sreg setitik kisah dari manisnya lautan baru Puisi Inilah Desaku Beradu sreg kisah perkotaan Nuansa spektakuler menjadi otoritas penghuni yang berbaik Hijaunya pepohonan mengalirkan rasa sejuk di setiap tetes keringat yang mengucur deras Inilah aku… Sebuah tempat boncel yang dihuni maka dari itu sebagian suku bangsa radiks Namun, aku tak menangis Bahwa aku congah membawa mereka pada alamku Bendera desa yang hadir kerjakan perdamaian Desa nan menerimakan kekuatan pada bumi pertiwi Airku bosor makan terasa segar Tak suka-suka polusi, lain ada pencemaran, dan enggak ada kelompok perlawanan Inilah aku… Desa yang penuh ketenteraman Desa yang memiliki topik kerinduan Desa yang memiliki segala hal berusul arti yang intern tentang alam yang terasa dama Itulah beberapa puisi kalimantang nan dibuat makanya orang-orang yang senang menuangkan merupakan ketakjuban serta keajaiban mereka pada alam sangat tulisan. Dengan sejumlah puisi alam di atas, moga kita taat menjadi khalayak-orang yang caruk dan peduli dengan tunggul kita. Maka apapun rasa dapat terlukis secara perlahan berpokok goresan pena nan mengalur menjadi diksi penting. Puisi akan halnya duaja tentunya mengingatkan kita untuk cak acap peduli terhadap liwa di sekeliling kita. Tembang Alam Puisi tentang alam – Puisi adalah salah satu jenis karya sastra. Dimana biasanya puisi akan ditulis dengan berbagai macam tema, mulai dari puisi tentang alam, orang tua, percintaan, pendidikan, sahabat, dan lain sebagainya. Puisi sendiri merupakan karya sastra yang bisa menjadi tempat curahan perasaan, ide, dan juga gagasan pengarang ataupun penulisnya. Biasanya, para penulis atau pengarang puisi akan menggunakan makna-makna simbolis. Sehingga seringkali terjadi penafsiran makna yang berbeda-beda dalam memaknainya. Puisi ini bisa mengekspresikan emosi, suasana hati, kekaguman, kegelisahan, keresahan, dan juga suasana hati yang lainnya. Melalui karya puisi, seseorang akan lebih sadar untuk mengamati, mengagumi, ataupun memikirkan kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Untuk para pemula, membuat puisi dapat dimulai dari bait yang paling sederhana, yakni dua bait sampai menjadi bait yang tidak terhingga atau bisa disesuaikan dengan keinginan si penulis. Kebanyakan puisi, tiap baitnya terdiri dari tiga hingga lima baris. Simak ulasan berikut untuk menemukan contoh puisi tentang alam! Apa Itu Puisi?Struktur Batin atau Hakikat Suatu PuisiStruktur Fisik atau Metode Penyampaian PuisiContoh-contoh Puisi Tentang AlamBuku TerkaitMateri Terkait Fisika Apa Itu Puisi? Puisi merupakan bentuk dari karya sastra yang berisi tentang ungkapan dan juga perasaan. Dimana karya puisi ini menggambarkan mengenai suasana atau kondisi sekitar ataupun lingkungan, sedih, senang, gelisah, atau kekecewaan. Makna yang terkandung di dalam sebuah puisi ini berisi tentang pesan-pesan tertentu yang dapat ditangkap oleh para pembacanya. Bahasa dan juga kata-kata yang ada di dalam puisi terikat dengan irama, rima, bait, dan juga lirik. Struktur Batin atau Hakikat Suatu Puisi Berikut ini adalah beberapa struktur batin yang ada di dalam sebuah karya sastra puisi, antara lain merupakan sebuah unsur utama yang ada di dalam puisi, karena hal itu berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh para penyair dengan bahasa. 2. Rasa sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Ungkapan rasa tersebut umumnya berhubungan dengan latar belakang penyair, misalnya pendidikan, agama, jenis kelamin, pengalaman, dan lain sebagainya. 3. Nada seorang penyair bisa menyampaikan suatu puisi dengan nada yang menggurui, mendikte, memandang rendah, dan juga sikap lainnya terhadap pendengar atau pembacanya. 4. Tujuan maksud dari suatu pesan yang ingin disampaikan oleh si penyair kepada pendengar atau pembacanya. Struktur Fisik atau Metode Penyampaian Puisi Berikut ini adalah beberapa struktur fisik yang ada di dalam karya sastra puisi, antara lain 1. Tipografi yakni bentuk format dalam sebuah puisi yang berupa pengaturan baris, tepi kanan dan kiri, halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata. 2. Diksi yakni pilihan kata dari seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya. 3. Imaji yakni susunan kata yang ada di dalam puisi, yang mana mengungkapkan pengalaman indrawi si penyair, dari mulai pendengaran, perasaan, dan penglihatan. Hal tersebut dapat mempengaruhi para pembaca seakan-akan merasakan isi dalam puisi tersebut. 4. Kata Konkret bentuk dari sebuah kata yang dapat ditangkap oleh indera manusia. Sehingga menimbulkan imaji. Biasanya berbentuk kata kiasan atau imajinatif. 5. Gaya Bahasa atau Majas Penggunaan bahasa yang dapat menimbulkan efek dan juga konotasi tertentu yang bisa mengandung banyak makna. Misalnya saja, majas metafora, repetisi, pleonasme, ironi, dan lainnya. 6. Rima atau Irama yakni persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik itu di awal, tengah, atau di akhir puisi. Berikut ini adalah beberapa contoh puisi tentang alam yang dapat dijadikan sebagai referensi saat ingin membuat puisi, antara lain Senja Yang Indah Keemasan cahaya di cakrawala Di ufuk barat saat hari mulai senja Terbelalak mata saat memandangnya Keindahan dari sang maha pencipta Sang surya bersiap untuk tenggelam Menjemput mesra ketenangan malam Meneguk cahaya dalam-dalam Menyempurnakan keindahan malam Lembayung indah tampak kekuningan Gradasi warna bagaikan lukisan Di sudut langit yang tipis berawan Hiasan terbesar sepanjang zaman Sang Bulan Mengusap Lukaku Senyuman manis sang bulan menyapaku Begitu indah mekarkan suasana hatiku Sejenak ku terdiam termangu Memandang indahnya yang tak pernah jemu Sinarmu terpancar mengusir gelap Menembus malam hadirkan terang Kunikmati cahayamu hangatkan malamku Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari Bulan, belailah jiwaku ini Yang begitu tegang menjalani hari Usaplah sesaknya asmara di dada ini Keringkanlah luka menganga dihati ini Bulan, memandangmu membuatku mengerti Bahwa keindahan tak harus selalu didekati Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti Siang mulai berganti Warna langit pun berubah menjadi jingga Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya Waktu terus berlari Warna jingga pun terkikis secara perlahan Potongan Surga Nusantara Masih dalam renungan pagi Saat burung berkata merdu Menyanyi kicau sendu Tentang alam hari ini Disana terhampar potongan surga Terlukis dalam ranah keindahan Langit selaksa biru nan indah Awan berarak mengikuti sang angin Padi menunduk dalam kebersahajaan Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari Inilah Indonesiaku, potongan surga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita Inilah Indonesiaku, keindahan lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku Inilah Indonesiaku, hamparan keindahan yang menghias tanah airku Inilah Indonesiaku, tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan Awan Bertebaran di angkasa Putih, kelabu, dan hitam Warna -warna menawan Bergelombang mengombak-ombak Tebal dan sangat indah Bahkan sang bagaskara tak terlihat Pelangi terlihat tak penuh Karena sang selimut menutupinya Jauh disana Menyelimuti jagat raya Tebal tipis Beredar dimana-mana Indah bukan buatan Ingin rasanya memeluknya Lembut dan menawan Indah tak terperikan Sawah Sawah di bawah emas padu Padi melambai, melalai terkulai Naik suara salung serunai Sejuk didengar, mendamaikan kalbu Sungai bersinar, menyilaukan mata Menyemburkan buih warna pelangi Anak mandi bersuka hati Berkejar-kejaran berseru gempita Langit lazuardi bersih sungguh Burung elang melayang-layang Sebatang kara dalam udara Desik berdesik daun buluh Di buai angin dengan sayang Ayam berkokok sayup udara Panorama Gunung Pagi Hari Udara dingin amat membeku Kabut tipis masih melayah-layah Perlahan-lahan bangkit sang surya Cahayanya menembus alam semesta Kicau burung mulai terdengar Menemani pagi yang datang Suasana pun disemarakkan Agar manusia penuh kebahagiaan Dari rumah-rumah penduduk Terlihat asap mulai mengepul Menanak nasi di pagi hari Untuk sarapan di pagi ini Keindahan Kaki Gunung Di kaki gunung nun jauh di sana Ada hamparan dari sawah Warnanya menghijau Menyejukkan pandangan mata Angin semilir tiada henti Menerpa ke wajah para petani Sembari membersihkan padi Agar panen di tahun ini membuahkan hasil Burung-burung berlarian Dari pucuk-pucuk dahan Kadang-kadang mereka menggoda Petani yang istirahat di Gubuk Tua Kesegaran Udara Pegunungan Kubentangkan kedua tanganku Di puncak gunung berwarna biru Memandang dari ketinggian Hamparan bumi penuh keindahan Kupejamkan mata kuhirup udara Udaranya pun kuhirup dalam dalam Agar memenuhi rongga dada Aku pun merasakan kesegarannya Inilah alam pegunungan Sangat bersih dan segar Jauh dari polusi Yang bisa menyakiti diri Keindahan Alam di Pagi Hari Ku buka mata Cahaya pagi menembus kaca jendela Semerbak mawar merah dan putih merekah Ku buka jendela Ku hirup udara nan segar Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi Setetes embun membasahi daun Kicauan indah terdengar di telinga Angin menembus halus menembus kulit Ku lihat awan seputih melati Dan langit sebiru lautan samudra Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi Hutan yang Indah Air dangkal kujalani Tubuh yang basah mulai kukeringkan Akar-akar pohon memakan air dan hujan telah tiada Kemarau menyambut Untuk keseimbangan alam Merdunya burung-burung bernyanyi Hari baru sebagai tandanya Aku terpana akan buaian ini Hanya millikku saja Sejenak aku menutup mata Sejenak membentangkan tanganku Bahagia kurasakan, sejuk, dan bahagia Lukaku Diusap Sang Bulan Aku melihat senyuman manis sang bulan seakan-akan menyapaku Senyumannya terlihat sangat indah membuat hatiku serasa mekar Aku pun terdiam Memandang indah sang bulan yang tidak pernah jemu Sinarnya seakan-akan mengusir gelap malam ini Kunikmati cahayanya menghangatkan tubuh dan malamku Serta hati ini terasa bahagia karena ia menyinari malam ini Bulan, kenapa kau memandangku seperti itu? Membuatku tidak mengerti dibuatnya Bahwa setiap keindahan tidak harus senantiasa didekati Bahwa keindahan tidak harus senantiasa dimiliki Namun hanya sekedar untuk dipandang dan dikagumi dari kejauhan Kemana Perginya Alam Lestari Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru Kiri kanan sawah, tengahnya sungai Di antara gunung matahari terbit malu-malu Namun sekarang kemana? Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan Kini tanahku berwarna abu Lama kucari tanah becekku Tapi kenapa sekarang tak nampak? Cemara kehidupan tinggi menjulang Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu Mengapa bisa begitu? Sering banjir, sering longsor Di barat ada asap bikin marah tetangga Padahal dahulu tidak begitu Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih Menanggung pilu sambil tertatih Anak-anaknya nakal semua Biar dimarahi tapi tak pernah jera Pantai Di tepi pantai kupejamkan mata Lelah tak tau harus berbuat apa Tergeletak di hamparan pasir Dihiasi dengan ribuan sampah Dari Bentangan Langit Dari bentangan langit yang semuIa Kemarau itu datang kepadamu Tumbuh perlahan Berhembus amat panjang Menyapu lautan Mengekal tanah berbongkahan menyapu hutan! Mengekal tanah berbongkahan! Datang kepadamu Ia, kemarau itu dari Tuhan, yang senantiasa diam dari tangan-Nya. Dari tangan yang dingin dan tak menyapa yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap. Demikian penjelasan mengenai puisi tentang alam dan contohnya. Semoga bermanfaat. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

puisi bahasa bali tentang alam